Tinjauan Desain
MODERN AWAL
Modern Awal (Early Modern)
tahun + 1890 – 1915
- Plakatstil
- Wiener Werkstatte
- Expressionism
Modern Awal
M-A
Seniman yang berpengaruh:
James Pryde (1866-1941), William Nicholson (1872-1949)
Ciri khas gaya desain:
Desain poster tanpa hiasan.
Desain terinspirasi dari Jepang yang tersusun dari teknik collage (susunan
benda-benda dari potongan-potongan kertas yang ditempelkan pada bidang
datar sehingga menjadi kesatuan karya seni).
Seni komersial mulai berkembang di Inggris melalui sebuah pendekatan
yang unik menggunakan media poster. Seorang pelukis bersama saudara
iparnya; James Pryde (1866-1941) dan William Nicholson (1872-1949), yang menyebut dirinya Beggarstaff, membuka sebuah studio yang didedikasikan kepada revitalisasi seni poster iklan komersial. Desain mereka mengkomunikasikan informasi produk dengan cara yang paling ekonomis namun efektif. Dalam upaya untuk menarik pengusaha pabrikan dengan pendekatan mereka, Beggarstaff membuat poster dummy untuk produk-produk umum “tanpa merek” yang mereka tawarkan untuk dijual dalam pameran. Walaupun memproduksi kurang dari duapuluh poster selama masa kolaborasi mereka, namun mereka dianggap sebagai inovator dalam kelahiran desain grafis modern. Mereka memiliki banyak pengaruh tentang apa yang akan dikenal sebagai poster “obyek” di Eropa dan Amerika.
WIENER WERKSTATTE
Pada tahun 1903, Koloman Moser dan Josef Hoffmann pendukung gerakan Vienna Secession (menolak ornamentasi tumbuhan gaya Art Nouveau Perancis dan beralih ke penggunaan garis dan dekorasi yang mengambil inspirasi dari bentuk klasik dan simbolisme), mendirikan gerakan Wiener
Werkstatte (Bengkel Wiener).
Wiener Werkstatte merupakan wadah gerakan bagi para seniman untuk menguasai komando atas kreativitas penciptaan karya mereka dan distribusinya. Tujuannya untuk membina hubungan antara masyarakat, desainer dan pengrajin dan untuk menghasilkan produk lokal yang dibutuhkan. Seni grafis dapat menyatukan kelompok (masyarakat, desainer dan pengrajin) tersebut.
Pada tahun 1907 kelompok ini memprakarsai pembuatan kartu pos yang dijual dengan harga terjangkau melalui outlet retail.
Seniman yang berpengaruh:
• Koloman Moser, • Moritz Jung
• Josef Hoffmann, • Max Bernirschke
• Josef Bruckmuller, • Oscar Kokoschka
Ciri khas gaya desain:
Rancangan Werkstatte didasarkan pada penggunaan bujur sangkar dan menyeimbangkan ruang sehingga bobot gambar pada bagian belakang dan bagian depan seimbang. Jenis huruf tipe Gothic asli, garis tepi geometris dan penulisan huruf yang menyerupai tulisan tangan menjadi ciri khas pada semua karya cetaknya. Bentuk-bentuk geometri dipandang lebih penting daripada bentuk simbolisme. Dominasi warna putih dan bentuk-bentuk yang sederhana pada karya yang dihasilkan merupakan awal dari perkembangan gaya Modernisme. Beberapa pola yang dibuat oleh seniman grafis Wiener Werkstatte dan direproduksi dalam majalah Die Flache (The Surface) diterapkan pula pada tekstil dan kerajinan lainnya.


Unknown, Cabaret Fledermaus, Poster.
Unknown, Die Flache III, Poster.
PLAKATSTIL
Desain poster mencapai puncak komunikatif dan kreativitasnya antara tahun 1900 - 1930. Desainer dan Industri menjadi mapan dalam suatu hubungan yang sama-sama menguntungkan berkat jasa Direktur Komunikasi seperti Peter Behren di AEG. Seniman, pencetak dan penerbit bersatu untuk menaikkan derajat desain poster menjadi seni industri tinggi. Untuk mewujudkan tujuan ini, Dr. Hans Sachs membentuk Persahabatan Masyarakat Poster. Contoh karya2 yang paling menonjol dari seniman poster Jerman yang ambisius diterbitkan dalam majalah bulanan, Das Plakat, yang didedikasikan untuk mempromosikan bentuk keseniannya.
Seniman yang berpengaruh:
Peter Behrens, Ludwig Hohlwein, Rudi Erdt dan Lucien Bernhard.
Ciri khas gaya desain:
Plakatstil merupakan sebuah gaya yang universal tanpa ada hubungan dengan sekolah atau gerakan khusus. Di Berlin, pengikut Plakatstil disebut Berliner Plakat.
Karya poster Plakatstil menonjolkan ilustrasi obyek tunggal yang disederhanakan, yang disusun dengan kepala berita yang kuat dan menonjol. Menerobos kerumitan visual yang lazim dari periklanan pada saat itu, yang berhasil menghubungkan citra produk tersebut dengan nama perusahaan didalam benak pikiran konsumen.
Gaya poster iklan ini menjadi pelopor bagi kesuksesan per-”merek”-an hingga saat ini.


Burkhard Mangold. Winter in Davos. Poster, 1914.
Lucian Bernhard. Adler Typewriter. Poster, 1908.

Lucian Bernhard. Stiller Shoes. Poster, 1908.
EKSPRESSIONISM
Berawal dari sekelompok seniman muda dan arsitek Jerman yang percaya bahwa kesenian mereka dapat menjadi sebuah kekuatan bagi perbaikan ras manusia. Hal itu didorong oleh keaslian dan penolakan gambaran figuratif konformis tentang keindahan klasik yang mendukung ekspresi imajinatif batiniah.
Kelompok ekspresionis pertama disebut Die Brucke (The Bridge), yang terbentuk pada tahun 1905; pada anggotanya telah mempelajari arsitektur bersama-sama di Kunstgewerbeschule (sekolah seni dan Kerajinan) di Dresden. Para seniman Die Brucke percaya bahwa lukisan memiliki manfaat yang lebih besar daripada arsitektur dalam hirarki kemanfaatan sosial. Majalah mereka; Der Sturm (Badai), yang berpusat Berlin menyebarluaskan ide-ide ekspresionis dikalangan komunitas seni internasional.
Kelompok ekspresionist besar kedua Der Blau Deiter (The Blue Rider), didirikan pada tahun 1912. Ekspresionis “abstrak” pecah dengan realita optis guna menemukan dasar psikologis bagi kesenangan estetika. Majalah mereka, Der Blaue Reiter Almanach, menjadi kelahiran masa spiritual baru sesudah penurunan yang tidak dapat dihindarkan dari materialisme. Setelah perang, politik dan keinginan untuk membentuk sebuah masyarakat baru menjadi inti bagi ideologi Ekspresionis.
Seniman yang berpengaruh:
Die Brucke: Erich Heckel, Ernst Ludwig Krichner, Max Pechstein, Karl Schmidt-Rottluff dan Emil Nodle.
Der Blau Deiter: Russian Wasslily Kandinsky dan Franz Marc.
Ciri khas gaya desain:
Ekspresionis figuratif menggunakan gaya ukiran kayu primitif, yang mengubah dan menyimpangkan gambar manusia dan pemandangan untuk menciptakan suasana kegairahan. Litografinya menggunakan warna yang sedikit namun memunculkan kesan keras.
Apabila digunakan sebagai ilustrasi buku atau majalah, gambar-gambar tersebut jarang menjadi representasi harfiah tentang teks, melainkan kebangkitan subyektif dari sebuah intisari (hakikat). Mereka memproduksi beberapa majalah dengan nama-nama seperti Der Weg (The Way), Der Strurm (Badai), dan Der Anbruch (Sebuah Permulaan Baru) untuk mengkomunikasikan ide-ide mereka kepada masyarakat seni internasional.


Magazine cover, Der Anbruch, Emile Nolde, 1919
Conrad Felixmuller. Der Weg (The Way), cover, with woodcut illustration, from a
monthly periodical for Expressionist literature, art and music, edited by Walter Blume,
May/June 1919.